Mungkin semua orang merasakan hal yang sama.. Ketika dahulu kita SD, rasanya kalau udah SMP tu nikmat banget, ketika udah di SMP mulai ngebayangin gimana rasanya jadi anak SMA, dan ketika udah SMA? predikat mahasiswa udah di depan mata.
Yaap, mahasiswa. Pas gue SMA, jadi mahasiswa itu kayaknya surga banget! Ngg.. kayak disinetron-sinetron gitu deh. Bebas pakai baju warna apapun ke kampus, terserah mau datang jam berapa-pun, banyak waktu liburnya, rambut udah bisa di gondrong-gondrongin, santai, dll. Tapi ternyata kehidupan mahasiswa gak seindah yang ada di tv. Buat yang cowok, gak semua universitas yang ngizinin rambut mahasiswanya gondrong, biasanya ada aja dosen-dosen yang gak suka kalo mahasiswa yang diajarnya berambut gondrong, mungkin terkesan kurang rapi di mata beliau. Faktanya, beberapa dosen gue ada yang kayak gitu. Dan yang paling berkesan dari kehidupan mahasiswa adalah tugas! Tugas-tugas bakalan silih berganti datang kalo kamu udah mengemban status mahasiswa. Dan mungkin 2x lebih banyak dari tugas waktu di sekolah dulu.
*nyomot dari FYM* |
Kalau di sekolah kita dituntut buat belajar dan akan menghasilkan nilai di tiap semesternya..
Kalau di perguruan tinggi juga gitu, mahasiswa dituntut buat kuliah dengan baik dan akan menghasilkan nilai juga di tiap semesternya. Nilai itu disebut IP (indeks prestasi), dan ada juga IPK yang merupakan nilai rata-rata dari IP yang kita dapatkan tiap semester.
Tiap mahasiswa pasti selalu berharap punya IP tinggi di tiap semesternya.. Walaupun kamu itu mahasiswa paling cuek di kelas, tetep aja pasti pernah kepikiran ketika tamat nanti punya IPK bagus, tamat dengan nilai memuaskan, ato mungkin Cumlaud? #wew
Dan kali ini, gue bakal ngebahas tentang IPK, menurut seorang mahasiswa tahun 3 di salah satu universitas terbaik di Indonesia, ada 101 keuntungan kalau kamu memilik IPK tinggi. Tapi kali ini kita akan bahas 5 dari 101 keuntungan. :D
Penasaran? Yuk cekidot!
1. Gampang dapetin Beasiswa
Beberapa beasiswa yang banyak bertebaran di papan pengumuman, website, dll, biasanya selalu memiliki persyaratan batas IPK minimum. Batasnya bisa beragam juga, tergantung jenis beasiswa apa yang kamu inginkan.
Contohnya aja di tiap universitas ada yang namanya beasiswa PPA dan BBM, PPA adalah beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, yang memiliki IPK di atas 3, dan BBM yang merupakan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu, namun memiliki IPK diatas 2,75.
Dan juga ada beasiswa yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Djarum, Astra, dll yang persyaratan IPK mahasiswa-nya minimal 3, malah ada yang sampe 3,5. #wew
Tapi ada juga kok beberapa beasiswa yang gak mementingkan nilai IPK jadi salah satu syarat menerima beasiswa, tapi bisa dipastikan yang ngedaftar beasiswa bakal banyaaak banget (karena gak dilihat dari IPK, otomatis mahasiswa IPK tinggi sampe IPK rendah bisa ngedaftar dengan leluasa, ya gak?), dan pastinya akan berpengaruh sama semakin kecilnya peluang kita dapetin beasiswa tersebut.
2. Gampang dapat Kerjaan
Mahasiswa ber-IPK tinggi lebih berpeluang mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkannya, dibanding mahasiswa ber-IPK rendah. Contohnya aja, kalau kamu bercita-cita jadi seorang dosen, IPK minimal yang harus kamu miliki adalah 3 (TIGA). Kalau kamu pengen jadi PNS, IPK minimalnya 2.75. Dan begitupun pada perusahaan-perusahaan lain yang biasanya memiliki patokan batas nilai IPK untuk menyaring calon-calon karyawannya.
3. Menjadi kebanggaan tersendiri
Ber-IPK tinggi merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi individu tsb, apalagi jika IPK tinggi itu didapat dari hasil jerih payah, ketekunan, dan semangat belajar yang tinggi. Pastinya seneng banget, usaha keras kita bisa membuahkan hasil manis :)
4. Membahagiakan Orangtua
Orangtua mana yang gak senang melihat anaknya berhasil? Dengan IPK tinggi yang kita peroleh, orangtua akan bangga kepada kita, mereka mungkin akan berpikir seperti.. "gak sia-sia mengeluarkan uang banyak demi pendidikan anak".
Begitupun kalau orangtua kita lagi berkumpul dengan keluarga besar, bertemu dengan tetangga, atau bertemu dengan teman-teman mereka.. Biasanya tuh ya, salah satu topik yang dibahas adalah tentang anak-anak, "anak kamu kuliah dimana?" "jurusan apa?" "oh.. udah tamat kuliah ya? berapa IP / IPKnya? mau ngelamar kerja dimana?" etc.. #eaaa
Walaupun mungkin sebagian orangtua gak bakal menampakkan kekecewaan mereka ketika tau anaknya cuma dapet IP pas-pasan di kampus.. Mereka mungkin akan tetap tersenyum, memberikan semangat kepada kita untuk menjadi lebih baik, tapi siapa yang tau bagaimana perasaan mereka yang sebenarnya?
So dengan nilai yang baik, IPK yang tinggi, kita bisa membanggakan orangtua dan membuktikan bahwa kita mampu! Kita bisa membuktikan bahwa mereka tidak sia-sia menyekolahkan kita sampai ke perguruan tinggi. :)
5. Aman dari ancaman DO
Ini salah satu poin penting untuk seorang mahasiswa. Semua perjuangan bakal sia-sia kalau ternyata bakal di DO juga. DO adalah singkatan dari Drop Out. Biasanya di tiap universitas punya peraturan tertentu buat mahasiswa yang akan di-DO. Di universitas gue sendiri, mahasiswa yang dalam kurun waktu tertentu memiliki IPK dibawah 2, akan terancam DO, dan kalau ia tidak bisa memperbaiki IPK tersebut disemester berikutnya, universitas terpaksa mengeluarkan mahasiswa tersebut. Mengerikan!
***
Daan.. gak ragu lagi kan buat punya IP tinggi? problem? :)
Gak ada ruginya kok! Kita hanya perlu merajinkan diri, belajar, semangat, dan selalu memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik.
FYI, ingatlah kembali apa tujuan awalmu. Apa tujuan kamu kuliah? Untuk mendapatkan NILAI saja-kah? Atau untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya? :) it's your choice.
Semangka!! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar