Studi Kasus Telematika
Berikut ini adalah beberapa contoh studi
kasus pada Telematika.
1. Dampak Gadget Pada
Anak Usia Dini
Masa kecil adalah masa yang indah untuk
mengenal dunia, untuk belajar berinteraksi secara langsung dan mengalami
berbagai pertumbuhan. Berbagai interaksi face to face sangat dibutuhkan dalam
perkembangan anak, sehingga nantinya, ia tidak mengalami kesulitan pada saat
bersosialisasi dengan teman atau orang lain. Jika dari kecil manusia sudah
terlalu banyak bergantung dengan gadget dan minim interaksi langsung, maka anak
tersebut nantinya akan merasakan berbagai kendala dalam berinteraksi sosial.
Beberapa tahun yang lalu gadget hanya
banyak di pakai oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Namun pada
zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak
para remaja bahkan anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Gadget
memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak cepat
akrab dengannya. Anak-anak pun sekarang makin banyak menggunakan gadget hanya
untuk memainkan game.
Tak perlu cemas bila anak suka bermain
gadget. Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget sebagai
alternatif sarana pembelajaran yang berbeda. Dan peran orang tua sangat penting
dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Karena
fasilitas yang disediakan oleh gadget tidak hanya menimbulkan dampak positif
tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif juga.
Berikut merupakan dampak negatif yang biasa langsung terjadi pada anak
akibat pengaruh gadget:
Kemajuan teknologi
berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya
sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan
yang terlengkap dan final.
Kemajuan teknologi
membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi
generasi yang tidak tahan dengan kesulitan.
Kemajuan teknologi juga
berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal.
Mengalami penurunan
konsentrasi.
Mempengaruhi kemampuan
menganalisa permasalahan.
Malas menulis dan
membaca.
Penurunan dalam
kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal.
Tanggapan:
Teknologi gadget jelas
memberi pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara fisik, kognitif, emosi,
sosial dan motorik. Terlalu sering anak berinteraksi dengan gadget dan juga
dunia maya akan mempengaruhi daya pikir anak dan anak juga akan merasa asing
dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun, kemajuan
teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatannya
diimbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya. Orang tua
juga harus selalu mengontrol penggunaan gadget si anak, jangan terlalu
diberikan kebebasan yang berlebihan. Dan
juga melarangnya untuk membawa gadget ke sekolah, karena bisa menghambat proses
pembelajarannya di sekolah.
2. Penjualan Ipad
Warnai Kasus Telematika Nasional
JAKARTA, (PRLM) - Pakar telematika Abimanyu
Wachjoewidajat mengungkapkan, sejumlah peristiwa menyangkut telematika mewarnai
perjalanan sektor tersebut. Ia menyebutkan, hendaknya semua pihak memperhatikan
hal-hal tersebut demi kemajuan telematikan nasional ke depan.
Menurut dia, kasus pertama yang menonjol
adalah penjualan iPad yang menjadi masalah hukum hanya karena dianggap
melanggar peraturan karena tidak ada manual. Jelas suatu alasan yang
mengada-ada karena terbukti iPad sudah dilengkapi manual dan bahkan sudah
berbahasa Indonesia namun berupa digital, bukan lagi berupa buku.
"Di sini terlihat kemajuan teknologi
tidak dapat diikuti dengan baik oleh peraturan pemerintah yang personelnya
cenderung gaptek dan bahkan kuper. Apalagi staf ahli yang diajukan kementerian
terkait ternyata tidak mengetahui berbagai hal mendasar tentang iPad sehingga
pelaku penjual iPad yang seharusnya tidak bersalah harus berhadapan dengan
hukum," kata Abah, panggilan akrab Abimanyu dalam siaran persnya di Jakarta,
Selasa (3/1).
Kemudian, dia menyebut kasus RIM yang telah
membuat pabrik di Malaysia dan telah operasional, hal ini menjadi isu nasional
dimana sekitar September beberapa pejabat terkait seperti menperin MS Hidayat
dan Gita Wirjawan (kepala BKPM) menyesalkan hal tersebut, tetapi itu semua
disanggah oleh Menkominfo Tifatul Sembiring yang seolah tidak tahu dan merasa
yakin RIM belum melakukan itu.
"Padahal kemudian saya menemukan
bukti kuat bahwa Kemkominfo telah mensertifikasi produk Blackberry model 9360
keluaran Malaysia per 16 juni 2011. Itu berarti sejak awal Juni 2011 Kemkominfo
sudah mengetahui bahwa Blackberry Malaysia sudah diproduksi akan tetapi
Kemkominfo (mungkin karena malu) sampai sekarang selalu mengelak setiap isu
yang saya angkat seputar hal tersebut," katanya.
Masih soal RIM, kata Abah, dari beberapa
agenda tuntutan Kemkominfo yang salah satunya mengenai perlunya pemindahan
server RIM ke Indonesia agar memudahkan pemerintah melakukan penyadapan
khususnya untuk hal yang terkait kriminal berat seperti korupsi, terorisme dll.
Akan tetapi ternyata telah setahun lewat permintaan Kemkominfo tersebut tidak
terlalu digubris RIM dan kemkominfo tidak berdaya sama sekali bahkan praktis
tidak mampu melakukan tindakan apa pun.
"Hal ini karena memang peraturan
terkait penyadapan masih sangat lemah, yakni selain bertentangan dengan UUD 45,
ternyata ayat 4 pasal 31 UU ITE terkait hal tersebut telah dibatalkan oleh
Mahkamah Konstitusi sekitar akhir Februari 2011, dengan demikian ketentuan
mengenai penyadapan oleh pemerintah semakin lemah," ujarnya.
Tanggapan:
Di zaman yang sangat
modern pada saat ini, perkembangan teknologi terus berkembang karena
perkembangan teknologi akan berjalan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang
semakin tinggi. Teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memberikan nilai yang
positif. Apabila seseorang tidak dapat mengerti bahkan tidak bisa menggunakan
teknologi tersebut maka ia akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosial saat
ini.
3. Australia Menyadap
Handphone Pejabat Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia
diduga melakukan penyadapan terhadap 10 telepon seluler pejabat Indonesia pada
tahun 2009. Dua di antaranya, yaitu Wakil Presiden Boediono dan Dino Pati
Djalal (kala itu Juru Bicara Presiden Urusan Luar Negeri), menggunakan ponsel
pintar BlackBerry yang dikenal mengutamakan keamanan. Informasi ini terungkap
dari dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, mantan karyawan Badan
Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Dalam dokumen tercatat, ponsel yang
dipakai Boediono dan Dino Pati Djalal adalah BlackBerry seri Bold 9000. PR
Manager BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan enggan berkomentar soal isu
penyadapan ponsel BlackBerry yang digunakan dua pejabat tersebut. “Kami tidak
bisa berkomentar banyak karena kami juga belum mengetahui bentuk penyadapannya
seperti apa,” terang Yolanda saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Selama ini keamanan menjadi fokus BlackBerry
dalam menyediakan layanan untuk segmen korporasi dan pemerintah. Namun, hal itu
tidak menjamin ponsel BlackBerry terbebas dari penyadapan. Kepala Pusat
Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto
mengatakan, ponsel BlackBerry yang dikenal aman sekalipun bisa disadap.
"Pada dasarnya ponsel apa saja bisa disadap, dan caranya terbilang
mudah," katanya.
Selain BlackBerry, ponsel merek lain juga
digunakan oleh pejabat Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya,
Kristiani Herawati atau lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono, tercatat memakai
Nokia E90. Pejabat lain yang disadap adalah Jusuf Kalla yang menggunakan
Samsung SHG-Z370, Andi Mallarangeng memakai Nokia E71, Widodo Adi Sucipto
dengan Nokia E66, serta Hatta Rajasa, Sofyan Djalil, dan Sri Mulyani Indrawati
memakai Nokia E90.
Hukuman untuk
penyelenggara telekomunikasi yang menyadap
Aksi penyadapan ponsel dapat dilakukan
melalui jaringan yang dimiliki penyelenggara telekomunikasi. Sejauh ini,
menurut Gatot, belum terbukti apakah kegiatan penyadapan tersebut dilakukan
atas kerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi atau operator seluler di
Indonesia. “Namun, jika kemudian terbukti, maka penyelenggara telekomunikasi
yang bersangkutan dapat dikenai pidana yang diatur dalam UU Telekomunikasi dan
UU ITE,” kata Gatot.
Aksi penyadapan bertentangan dengan Pasal
40 UU No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, yang melarang setiap orang
melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan
telekomunikasi.Penyadapan juga dilarang dalam Pasal 31 UU No 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurut Gatot, penyadapan
dimungkinkan untuk tujuan tertentu, tetapi harus mendapat izin dari aparat
penegak hukum.
Ancaman pidana terhadap kegiatan penyadapan,
sebagaimana diatur dalam Pasal 56 UU Telekomunikasi, adalah kurungan penjara
maksimal 15 tahun. Sementara dalam Pasal 47 UU ITE, hukuman maksimal atas
kegiatan penyadapan adalah penjara 10 tahun atau denda paling banyak Rp 800
juta.
Tanggapan:
Perkembangan telematika
yang semakin canggih tidak dapat menjadi jaminan bahwa keamanan teknologi tersebut
sudah 100% secure. Karena semakin dikatakan aman suatu teknologi, maka para
cracker pun semakin ingin tahu sampai sejauh mana keamanan teknologi tersebut
dapat ditembus. Kasus tersebut membawa dampak positif dan negatif. Positifnya
adalah memberikan pelajaran bahwa teknologi informasi yang digunakan masih
sangat tidak aman, maka harus berhati-hati dalam melakukan komunikasi selular
untuk hal-hal yang sifatnya kenegaraan. Lembaga yang bertanggung jawab terhadap
keamanan telekomunikasi di Indonesia pun harus lebih meningkatkan keamanan
telekomunikasinya. Sedangkan negatifnya, penyadapan ini dapat memicu
perselisihan antara negara yang padahal bisa saja oknum yang melakukan
penyadapan ini untuk kepentingan pribadi. Indonesia seharusnya lebih waspada
terhadap data yang berhasil disadap, karena data tersebut bisa saja
disalahgunakan dan menyebabkan perpecahan di dalam Indonesia sendiri atau
peperangan antar negara.
Sumber:
1.
http://leoleanie.blogspot.com/2014/01/dampak-dan-pengaruh-gadget-bagi-anak.html
2. http://gundar.agarirs.com/2013/11/penjualan-ipad-warnai-kasus-telematika.html
3.
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/20/1020499/terkenal.aman.ternyata.blackberry.pejabat.indonesia.bisa.disadap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar